Konsep Pengembangan Sumber Belajar Modern
Makalah
Disusun
untuk memenuhi tugas matakuliah Sumber Belajar
Dibina
oleh : Bapak Amat Nyoto
Disusun
oleh
JURIANTO : 100513402079
S1
pendidikan teknik otomotif
TEKNIK
MESIN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
November 2012
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan rasa Syukur Alhamdulillah saya kepada Allah SWT, Makalah yang
berjudul “Konsep Pengembangan Sumber Belajar Modern” akhirnya telah saya
(penulis) selesaikan tepat waktu. Dari berbagai sumber yang saya cari mengenai Pengembangan
Sumber Belajar Modern ini.
Segala
usaha saya kerjakan untuk menyempurnakan isi makalah ini, maka dari itu saya
sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Allah S.W.T
yaitu Rabb yang Maha Agung, yang telah memberikan petunjuk, limpahan Rahmat dan Karunianya kepada kita
semua sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu
2.
Bapak Amat Nyoto Selaku Dosen Pembimbing Sumber Belajar, Mas Slamet dan Mas Andika selaku
Assisten Dosen yang selalu mengarahkan dan membimbing
serta memotivasi kami dalam menyelesaikan tugas ini
3.
Orang tua
yang telah turut membantu dalam bentuk doa sehingga tugas ini selesai
4.
Teman –
teman yang telah memberi motivasi dan masukan
tentang tugas ini.
Semoga isi makalah
ini dapat memberikan wawasan bagi kita semua, khususnya bagi Mahasiswa sebagai agent of change dan sebagai calon pendidik sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Amiin.
Penulis sadar bahwa di dalam makalah ini masih banyak kesalahan yang
penulis buat karena ketidaktahuan penulis, untuk itu kritik dan masukan dari
pembaca sekalian sangat penulis harapkan.
Malang, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...............................................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
...................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................2
1.3 Tujuan
Penulisan .................................................................................................3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sumber Belajar
..................................................................................4
2.2
Konsep dan Karakteristik Sumber Belajar ..........................................................5
2.3
Konsep Sumber Belajar .....................................................................................7
2.4
Fungsi Sumber Belajar
.......................................................................................7
2.5
Jenis Sumber Belajar ..........................................................................................8
2.6
Kriteria Memilih Sumber Belajar
.........................................................................8
2.7
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
...............................................9
2.8
Lingkup Sumber Belajar
.....................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................13
3.2 Saran ...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam konsep
Islam alam dan segala isinya merupakan bahan yang dapat dijadikan tuntunan
hidup manusia di dunia ini. Bahkan, manusia tidak mampu menghitung, dan bila
kita ibaratkan air laut sebagai tintanya dan pohon-pohon sebagai batangnya
tidaklah cukup untuk mencatatnya. Demikianlah banyaknya Allah memberikan
kenikmatan-kenikmatan kepada manusia untuk dapat disyukuri dan dijadikannya
sebagai pembelajar manusia dalam mengarungi kehidupan di muka bumi ini dan
melaksanakan fungsinya sebagai hamba dan khalifah-Nya.
Kalau kita kaji secara konfrehensif semua yang
ada di muka bumi ini dapat kita jadikan sebagai sumber belajar. Karena semua
aspek-aspek kehidupan yang ada di muka bumi ini dapat dijadikan sumber-sumber
belajar manusia. Sumber belajar sendiri merupakan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi, sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau mencapai kompetensi tertentu.
Seiring dengan perjalanan waktu dan zaman yang
semakin maju akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mulai
berfikir untuk merancang berbagai media belajar yang lebih modern sebagai alat
penyampai pesan-pesan dari berbagai sumber belajar tersebut. Banyak orang
beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang
tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan
membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar
lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan
sumber belajar yang sederhana dan murah.
Kalau kita lihat dari perkembangannya, pada
mula media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar seorang guru (teaching
aids). Alat bantu yang dipakai pada umumnya adalah alat bantu visual, misalanya
gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman
konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap belajar siswa. Namun
sayangnya para pengguna media tersebut terlalu memusatkan perhatiannya pada
alat bantu tersebut dan kurang sekali evaluasi.
Maka dari itulah para guru harus memiliki
kreativitas dalam menggunakan alat batu ini, karena akan tidak efektif bila
seorang guru hanya memfokuskan proses pembelajaran pada alat bantu tertentu.
Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa sudah selayaknya kalau media ini tidak
lagi hanya dipandang sebagai alat bantu belaka bagi guru mengajar, akan tetapi
lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan (guru, buku, film dan
sebagainya) ke penerima pesan (siswa/pelajar)
Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu
mulai dikembangkan bentuk pembelajaran dengan menggunakan internet, sehingga
siswa “dipaksa” untuk menyewa internet yang memang ukuran Indonesia pada
umumnya- masih dianggap relatif mahal. Untuk dapat berjalan secara efektif dan
efisien sebaiknya masing-masing sekolah memasang jaringan internet sendiri,
supaya siswa dengan mudah mengaksesnya dan pendidik juga dengan mudah
menjadikan internet sebagai sarana sumber informasi yang aktual.
Banyaknya sumber belajar yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran, guru dituntut adanya pemikiran untuk mengembangkan
sumber belajar apa yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada peserta didik.
Karena sehebat dan secanggih apapun media belajar yang di gunakan, tidak akan
berhasil bila seorang guru tidak memiliki kreatifitas dalam menggunakannya.
Istilah sumber belajar sudah sering
diperbincangkan terutama di lingkungan masyarakat kependidikan. Apabila
lingkungannya sekolah, berbicara mengenai sumber belajar, maka yang
pertama-tama terlintas di dalam pemikiran adalah guru yang berperan sebagai
sumber belajar bagi para peserta didiknya. Apabila sedikit agak lebih lama,
maka yang terlintas berikutnya di alam pikiran kita adalah buku, baik itu buku
pegangan guru maupun buku pegangan peserta didik. Guru menggunakan buku untuk
membantu dirinya menyajikan materi pelajaran kepada segenap peserta didiknya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
pertanyaan yang mungkin terlontar adalah apa yang terlintas di dalam benak kita
kalau anak belajar di rumah? Demikian juga dengan anak yang sedang belajar di
perpustakaan sekolah atau perpustakaan umum, apa yang segera muncul di dalam
benak kita? Apa pula yang akan mencuat di dalam pikiran kita kalau dikatakan
bahwa seorang atau sekelompok anak sedang belajar di warung internet, di depan
sebuah televisi atau di sebuah taman? Masih banyak lagi lingkungan/latar yang
dapat digunakan sebagai tempat belajar. Jika demikian, lantas apa yang
terbersit di dalam pikiran kita setiap kita mendengar seseorang belajar dengan
lingkungan/latar tertentu?
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu sumber belajar ?
1.2.2 Bagaimana Karakteristik sumber belajar ?
1.2.3 Bagaimana konsep sumber belajar ?
1.2.4 Apa fungsi sumber belajar ?
1.2.5 Apa saja jenis sumber belajar ?
1.2.6 Bagaimana memilih sumber belajar ?
1.2.7 Bagaimana memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar ?
1.2.8 Apa saja lingkup sumber belajar ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1 Memahami pengertian sumber belajar
1.3.2 Mengetahui karakteristik sumber belajar
1.3.3 Memahami konsep sumber belajar
1.3.4 Mengetahui fungsi sumber belajar
1.3.5 Mengetahui jenis sumber belajar
1.3.6 Bisa memilih sumber belajar
1.3.7 Bisa memanfaatkan lingkungan menjadi
sumber belajar
1.3.8 Mengetahui lingkup sumber belajar
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Belajar.
Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang
meliputi banyak komponen. Salah satu komponen itu adalah sumber belajar. Dalam
pengertian yang sederhana, sumber belajar (learning resources) adalah guru dan
bahan-bahan pelajaran baik buku-buku bacaan atau semacamnya. Pengertian sumber
belajar sesungguhnya tidak sesempit ini. Akan tetapi segala daya yang dapat
dipergunakan untuk kepentingan proses pengajaran baik secara langsung maupun
tidak langsung, diluar peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka
pada saat pengajaran berlangsung disebut sebagai sumber belajar.
Sumber belajar menurut Yusufhadi Miarso adalah
segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan,
baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya
belajar
Sedangkan Edgar Dale berpendapat bahwa, yang
disebut sumber belajar adalah pengalaman. Pengalaman itui diklasifikasikan
menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience).
Perjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkret sampai
yang abstrak.
Bahwa pengalaman yang konkret perlu untuk
setiap tingkat di atasnya. Setiap ide atau teori betapa pun abstraknya berasal
dari alam konkret. Sebaliknya terlampau banyak pengalaman langsung mungkin dapat
menghambat ketercapaian pengertiaan yang lebih abstrak. Karena itu,
kedua-duanya (yang konkret dan yang abstrak) harus berjalan. Tidak selalu yang
abstrak itu lebih sulit dari yang konkret. Malah yang konkret bisa mengacaukan
yang abstrak. Peta/bagan sering lebih mudah daripada mengamati realitas
sendiri. Makin tinggi kearah puncak kerucut semakin abstrak, tetapi tidak
selalu tambah /lebih sulit.
Sumber belajar merupakan suatu unsur yang
memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran
menjadi efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika
melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar
merupakan komponen penting dan sangat besar manfaatnya.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar siswa
dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam pengajaran tradisional guru sering
hanya menetapkan buku teks sebagai sumber belajar, itupun biasanya terbatas
hanya dari salah satu buku tertentu saja. Dalam proses pembelajaran yang
dianggap modern maka sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi guru
sebaiknya memanfaatkan sumber lain selain buku wajib, misalnya film, majalah,
laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Sumber belajar menurut AECT (Suratno 2008),
meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informasi, untuk
memberikan fasilitas belajar, sumber itu meliputi pesan, orang,bahan, peralatan,teknik
dan tata tempat.
Sudjana (Suratno 2008), menuliskan bahwa
pengertian sumber belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas.
Pengertian secara sempit diarahkan pada bahan-bahan cetak, sedangkan secara
luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses
belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan
di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.
Sumber belajar dapat dirancang secara khusus
untuk digunakan bagi kepentingan pembelajaran (learning resources by design)
tetapi sumber belajar dapat juga sebagai sesuatu yang tinggal dimanfaatkan
karena sudah tersedia di lingkungan (learning resources by utilization).
2.2 Konsep dan karakteristik sumber belajar
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk
tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio,
transparansi, LCD proyektor.
Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber
belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by
utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk
keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka
agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat
kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain. Jadi, begitu banyaknya
sumber belajar yang ada di seputar kita yang semua itu dapat kita manfaatkan
untuk keperluan belajar.
Sumber belajar yang dapat dipergunakan dalam
proses pembelajaran sangat beragam, tidak lagi guru sebagai sumber belajar
satu-satunya dalam kelas atau pun buku paket juga lembar kerja siswa yang
menjadi sumber belajar siswa, tetapi banyak sekali sumber belajar yang dapat
digunakan guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dalam
pembelajaran siswa akan lebih bisa menjadi pembelajar yang baik bukan pendengan
yang baik. Dengan berbagai sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa dan
guru maka diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.
Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan
sumber belajar diantaranya :
1.
Bersifat
ekonomis dan praktis
2.
Praktis
dan sederhana (mudah dalam pengaturannya)
3.
Fleksibel
dan luwes
4.
Sumber
belajar sesuai dengan tujuan
5.
Sumber
sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan siswa
6.
Guru
memiliki kemampuan dan terampil dalam pengelolaan sumber belajar tersebut.
Pertimbangan-pertimbangan diatas merupakan hal
yang harus menjadi acuan bagi guru dalam menggunakan sumber belajar.
Association of Education Communication
Technology (AECT) melalui karyanya The Definition of Educational Technology
(1977) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam;
1.
Message
(pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk
gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam komponen pesan adalah semua
bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta
didik.
2.
People
(orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji
pesan, misalnya guru, dosen, peserta didik dsb.
3.
Material
(bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui
penggunan alat atau perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Misalnya,
film, audio, majalah dsb.
4.
Device
(alat), yakni sesuatu (perangat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, OHP, slide, radio dsb.
5.
Technique
(teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan,
peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya, simulasi,
demonstrasi, tanya jawab dsb.
6.
Setting
(lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan baik
lingkungan fisik maupun nonfisik, misalnya kelas, perpustakaan, tenang, ramai
dsb.
Menurut Rohani (1997:59) ciri-ciri sumber
belajar antara lain, yaitu:
1.
Sumber
belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar, sehingga
tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal
2.
Sumber
belajar harus mampu mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif yaitu dapat
mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap tingkah laku sesuai
dengan tujuan yang ada
3.
Dengan
adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang dimanfatkan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Tidak
terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun isi
2.
Tidak
mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit
3.
Hanya
digunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau secara insidental
4.
Dapat
digunakan untuk berbagai tujuan instruksional
4.
Sumber
belajar yang dirancang mempunyai ciri-ciri yang spesifik sesuai dengan
tersedianya media.
2.3 Konsep
Sumber Belajar
Sumber belajar
(learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2.4 Fungsi
Sumber Belajar
Sumber belajar
memiliki fungsi :
1.
Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2.
Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a)
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.
Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.
Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar;
(b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.
Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.
Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu
menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan
tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan
pencapaian hasil pembelajaran siswa.
2.5 Jenis
Sumber Belajar
Secara garis
besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
1.
Sumber
belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar
yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat
formal.
2.
Sumber
belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran
Dari kedua
macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1.
pesan:
informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
2.
orang:
guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga,
tokoh karier dan sebagainya;
3.
bahan:
buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4.
alat/
perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera,
papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan
sebagainya;
5.
pendekatan/
metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,
sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
dan
6.
lingkungan:
ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum,
kantor dan sebagainya.
2.6
Kriteria
Memilih Sumber Belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
1.
ekonomis:
tidak harus terpatok pada harga yang mahal;
2.
praktis:
tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka;
3.
mudah:
dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
4.
fleksibel:
dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan;
5.
sesuai
dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
2.7 Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan
merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai
yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar terdiri dari : Lingkungan sosial dan lingkungan
fisik (alam).
Lingkungan
sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan
sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang
gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta
alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan
lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta
didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan
dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan
apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan
menggunakan alam terbuka.
Di samping itu
pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam
kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam
kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka
perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya.
2.8
Lingkup sumber belajar
Pengelompokan sumber-sumber belajar menurut
Udin Saripuddin (1995:10) terbagi ke dalam lima kategori yaitu manusia, buku /
perpustakaan, media massa , alam lingkungan dan media pendidikan.
Sedangkan menurut Rohani (1997:63)
pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
1.
Sumber
belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, denah dan
lain-lain
2.
Sumber
belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, audio kaset dan lain-lain
3.
Sumber
belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja
belajar individual (carrel), studio, lapangan olahraga dan lain-lain.
4.
Sumber
belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi,
permainan dan lain-lain
5.
Sumber
belajar yang berupa lingkungan : taman, terminal dan lain-lain
Jenis atau
macam-macam sumber belajar yang ada dan dapat digunakan dalam pembelajaran
sangat beragam, diantaranya :
1.
Pesan
2.
Manusia
3.
Peralatan
4.
Bahan
5.
Teknik
atau metode
6.
Lingkungan
/ setting
1.
lingkungan
terbuka
2.
lingkungan
sejarah atau peninggalan sejarah
3.
lingkungan
manusia
7.
perpustakaan
Secara garis besar terdapat 2 (dua) jenis
sumber belajar yaitu :
1.
Sumber
belajar yang dirancang (Learning resources by design), yaitu sumber belajar
yang khusus dirancang dan dikembangkan sebagai komponen sistem intruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2.
Sumber
belajar yang dimanfaatkan (Learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain secara khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan, dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
Fungsi dari sumber belajar diatas menurut
Zainuddin,HRL, dkk, adalah:
1.
Meningkatkan
produktifitas pendidikan, dengan jalan :
1.
Mempercepat
laju belajar dan membantu guru dan dosen untuk menggunakan waktu secara lebih
baik
2.
Mengurangi
beban guru dan dosen dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak
membina dan mengembangkan gairah belajar peserta didik atau mahasiswa.
2.
memberikan
kemungkinan pendidikan yang bersifat individual,
dengan
jalan:
1.
mengurangi
control guru dan dosen yang kaku dan tradisional
2.
memberikan
kesempatan bagi para peserta didik/mahasiswa berkembang sesuai dengan
kemampuannya
3.
Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan:
1.
Perencanaan
program pendidikan yang lebih sistematis
2.
Pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian
4.
Lebih
memantapkan pengajaran, dengan jalan :
1.
Meningkatkan
kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi
2.
penyajian
informasi dan data secara lebih konkrit.
5.
Memungkinkan
belajar secara seketika, karena dapat :
1.
Mengurangi
jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit.
2.
Memungkinkan
penyajian pendidikan lebih luas, terutama dengan adanya media massa, dengan
jalan pemanfaatan bersama secara lebih luas tenaga ataupun keahlian yang
langka; penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis.
Dalam Pemanfataan sumber belajar ada beberapa
langkah yang perlu dilakukan :
1.
Mengidentifikasi
kebutuhan sumber daya
2.
Mengidentifikasi
potensi sumber belajar yang ada dan dimanfaatkan untuk pembelajaran
3.
Pengelompokkan
sumber belajar dalam kelompok
4.
Mencari
dan menganalisis relevansi antara kelompok sumber belajar denga mata pelajaran
yang dimiliki guru
5.
Menentuka
materi dan kompetensi untuk pembelajaran
6.
Pemanfaatan
sumber-sumber belajar dalam pembelajaran.
Peranan sumber belajar dalam proses
pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Peranan
sumber belajar dalam pembelajaran individual
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat
dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar.
Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedangkan guru
mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator. Sehingga peranan sumber
belajar sangat penting, pola komunikasi dalam pembelajaran individual adalah
sebagai berikut:
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga
pendekatan yang berbeda yaitu :
1.
Front
line teaching method, dalam pendekatan ini guru menunjukkan sumber belajar yang
perlu dipelajari
2.
Keller
Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik Personalized system of intruksional
yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain
khusus untuk belajar individual
3.
Method
proyek, perama guru lebih cenderung sebagai penasehat disbanding pendidik,
sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan
melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
2.
Peranan
sumber belajar dalam belajar klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang
dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil
belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber
belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena
frekuensi belajar didominasi interaksinya dengan guru. Bentuk Komunikasi dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat
selektif dan sangat kekat di bawah petunjuk dan kontrol guru, disamping itu
guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan
cirri-ciri peserta didik dan tujuan belajar.Keterbatasan penggunaan sumber
belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah.
3.
Peranan
sumber belajar dalam belajar kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut
Derek Rowntere dalam bukunya Educational Technologi in curriculum
Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan
dalam belajar yaitu pola:
1.
Buzz
seasions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didk untuk
didiskusikan singkat sambil jalan, sumber belajar yang digunakan adalah materi
yang digunakan sebelumnya.
2.
Controllet
discussion (diskusi
dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah bab dari suatu
buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek laboratorium
3.
Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber
belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat
bab dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
4.
Team
project (tim
proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok dengan cara
mengenai suatu proyek oleh tim.
5.
Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan
yang sesungguhnya).
6.
Micro
teaching, (proyek
pembelajaran yang direkam dengan video).
7.
Self
helf group (kelompok
swamandiri).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Dari pembahasan yang telah diuraikan tentang
sumber belajar, maka dapatlah di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Kalau
kita kaji secara konfrehensif semua yang ada di muka bumi ini dapat kita
jadikan sebagai sumber belajar.
2.
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat
memungkinkan terjadinya proses belajar.Sumber belajar dapat dirancang secara
khusus untuk digunakan bagi kepentingan pembelajaran (learning resources by
design) tetapi sumber belajar dapat juga sebagai sesuatu yang tinggal
dimanfaatkan karena sudah tersedia di lingkungan (learning resources by
utilization).
3.
Karakteristik
sumber belajar antara lain, yaitu:
1.
Sumber
belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar, sehingga
tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal
2.
Sumber
belajar harus mampu mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif yaitu dapat
mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap tingkah laku sesuai
dengan tujuan yang ada
3.
Dengan
adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang dimanfatkan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Tidak
terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun isi
2.
Tidak
mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit
3.
Hanya
digunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau secara insidental
4.
Dapat
digunakan untuk berbagai tujuan instruksional
5.
Sumber
belajar yang dirancang mempunyai ciri-ciri yang spesifik sesuai dengan
tersedianya media.
4.
Sebagus
apapun sumber belajar dibuat, apabila tidak bisa dimengerti oleh peserta didik/
pemakai tentunya akan menjadi sia-sia.
5.
Sebagai
seorang pendidik, dituntut kreatif, dalam menciptakan sumber belajar bagi
siswanya.
6.
Media
Cetak, Elektronik, Perpustakaan, Keluarga dan Lingkungan
dapat menjadi sumber belajar bagi kita.
dapat menjadi sumber belajar bagi kita.
3.2 Saran
1.
Dalam
proses belajar mengajar hendaknya guru memilih media belajar atau sumber
belajar yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi siswanya
2.
Guru
hendaknya memanfaatkan kemajuan teknologi pembelajara/teknologi pendidikan
untuk lebih meningkatkan mutu hasil belajar dari siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,
Dani, 2011, Tugas UAS Pengembangan Sumber Belajar, [online], (http://danni-abdurrahman.blogspot.com/2011/12/tugas-uas-pengembangan-sumber-belajar.html ,diakses tanggal 4 November 2012).
Anonim, 2010, Pengembangan
Sumber Belajar, [online], (http://nanaonan.blogspot.com/2010/11/pengembangan-sumber-belajar.html ,diakses tanggal 4 November 2012).
Resti, Y., 2011,
Makalah Pengembangan Sumber Belajar, [online], (http://yuanitaresti.blogspot.com/2011/03/makalah-psb.html ,diakses tanggal 4 November 2012).
Mungkin bisa juga dikunjungi
BalasHapusmemanfaatkan lingkungan untuk sumber belajar siswa sebagai informasi tambahan. Terima kasih.