Halaman

Rabu, 17 Oktober 2012

Sistem bahan bakar motor bakar torak



Sistem bahan bakar

Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan mengirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap, sedang cara kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional, sedang cara kedua disebut sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi sistem bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik dan biasa disebut EFI (Electronic Fuel Injection).


Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
 Tangki Bahan Bakar.
Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan. Namun ada beberapa kendaraan yang letak tangki bahan bakarnya di tengah. Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat. Disamping itu tangki juga dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata. Lubang saluran masuk bahan bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari dasar tangki untuk mencegah endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam saluran.

Gambar 1. Tangki bahan bakar

 Saluran Bahan Bakar
Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar yaitu : saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar, saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke tangki, dan saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister. Untuk mencegah kerusakan saluran bahan bakar yang disebabkan oleh benturan, biasanya saluran bahan bakar dilengkapi dengan pelindung. Saluran bahan bakar yang menghubungkan karburator dengan pompa bahan bakar menggunakan selang karet karena adanya getaran mesin.
Saringan Bahan Bakar
Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa bahan bakar yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.

Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang pompa bahan bakar listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan bakar tanpa saluran pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya sama. Pada mesin-mesin terdahulu umumnya saluran pengembali ada di karburator, sedang mesin-mesin sekarang saluran pengembalinya ada di pompa bahan bakar.
Pompa bahan bakar listrik (electric fuel pump) menghasilkan tekanan 2 Kg/cm atau lebih dibanding dengan pompa bahan bakar tipe mekanik. Selain itu juga getaran semakin berkurang. Karena tidak digerakkan oleh poros nok, pompa bahan bakar tetap dapat mengirimkan bahan bakar walaupun mesin dalam keadaan mati dan tidak perlu pemasangan pada mesin.
Biasanya pompa ini dipasangkan didalam tangki (in-tank type) atau disekitar saluran bahan bakar (inline type). Bahan bakar ditekan oleh rotor atau turbin. Pompa bahan bakar tipe turbin tidak menimbulkan bunyi dan tidak memerlukan silincer seperti yang digunakan pada tipe rotor.


Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar cair menjadi gas, karburator juga harus dapat menyiapkan campuran udara dan bahan bakar yang tepat pada segala kondisi kerja mesin. Dalam karburator udara dan bensin dicampur, sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin.
Dasar kerja pada karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan semprotan. Ketika udara ditiup melalui bagian ujung dari pipa penyemprot, tekanan di dalam pipa akan turun (rendah). Sehingga cairan dalam tabung penyemprot akan terhisap ke dalam pipa dan membentuk partikel – partikel kecil saat terdorong oleh udara. Semakin cepat aliran udara yang memotong pipa, maka akan semakin rendah pula tekanan di dalam pipa dan semakin banyak cairan yang terhisap ke dalam pipa.


Sistem Kerja Pada Karburator
 Sistem Pelampung
Akibat mengalirnya udara melewati venturi, maka akan terjadi kevakuman pada venturi, akibatnya bahan bakar dari ruang pelampung akan keluar ke venturi melalui main nozzel. Jika perbedaan tinggi (h) antara bibir nozzel dan permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung telah berubah, maka jumlah bahan bakar yang dikeluarkan nozzel akan berubah juga. Untuk itulah maka permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung harus tetap. Untuk menjaga agar permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung selalu tetap, maka diperlukan sistem pelampung.


Cara Pengontrolan System Pelampung
Bahan bakar dari pompa bahan bakar akan melalui needle valve dan masuk ke dalam ruang pelampung, maka pelampung akan terangkat keatas needle valve menutup dan menghentikan bahan bakar yang masuk keruang pelampung. Bila bahan bakar didalam ruang pelampung dipakai, permukaan bahan bakar turun, needle valve terbuka dan memungkinkan bahan bakar masuk keruangan pelampung.

 Sistem Stasioner
Bila mesin berputar lambat dan throtle valve terbuka sedikit maka jumlah udara yang masuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang terjadi pada venturi kecil dan bahan bakar tidak disalurkan oleh main nozzel. Oleh sebab ini, primary low speed circuit dipergunakan untuk menyalurkan bahan bakar dibawah. Throtle valve pada saat mesin berputar. Bila mesin berputar idling, otomatis throtle valve tertutup. Maka vakum yang terjadi pada bagian bawah throtle valve semakin besar. Hal ini menyebabkan bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar dan idle port ke intake manifold lalu masuk kedalam silinder.

 Sistem Utama
Sistem utama berfungsi untuk menyuplay bahan bakar pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi. Sistem ini disebut juga “Main Sistem”. High speed circuit direncanakan untuk menyediakan campuran udara – bahan bakar yang ekonomis (16 – 18 : 1) ke mesin selama kondisi normal. Untuk mendapatkan out – put yang tinggi disediakan sistem tambahan yaitu sistem akselerasi dan sistem power.

Pada saat throtle valve dibuka maka kecepatan udara yang mengalir pada venturi bertambah, sehingga akan terjadi perbedaan tekanan pada ujung nozzel dan ruang pelampung dimana tekanan pada ujung nozzel lebih rendah dan pada ruang pelampung. Akibatnya bahan bakar dalam ruang pelampung mengalir dan sebelum keluar melalui nozzel terlebih dahulu dicampur udara dari air bleeder. Setelah keluar dari nozzel, campuran tadi diatomisasikan oleh udara dari air horn dan akhirnya masuk kedalam silinder.

Sistem Tenaga
Sistem utama mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang ekonomis, jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar maka harus ada tambahan bahan bakar ke sistem utama. Tamabahan bahan bakar disuply oleh power sistem (sistem tenaga) sehingga campuran udara - bahan bakar menjadi gemuk (12 – 13 : 1). Bila throtle valve hanya terbuka sedikit (pada bagian ringan) kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring (B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup.
Tetapi bila throtle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston terdorong kebawah oleh power valve spring (A) sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan bakar akan disuply dari power jet dan primary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi gemuk.
 Sistem Percepatan
Pada saat gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve pun akan membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dari udara akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus, padahal pada saat itu dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.


Cara Kerja :Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba plunger pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan dibawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar akan tedorong steel ball out let dan discharge weigth kemudian bahan bakar keluar ke primary venturi melalui pump jet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada dibawah plunger sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai kembali.
Sistem Choke
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun di dinding intake manifold, karena intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus, sehingga sukar dihidupkan. Sistem cuk membuat campuran menjadi kaya (1:1) pada saat mesindingin.
Sistem cuk ada dua type yaitu otomatic dan manual.
1.      Type manual
Pada manual choke, untuk membuka dan menutup katup choke digunakan mekanisme linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Jadi bila pengemudi akan membuka dan menutup katup cuk cukup manarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrument panel.





  1. Type automatic
Pada automatic choke, katup cuk membuka dan menutup secara otomatic tergantung dari temperatur mesin.









CARA KERJA :
Pada saat mesin di start :
Katup cuk akan tertutup rapat pada saat temperatur mencapai sekitar 25 derajat celcius oleh pegas thermosthatic (bimetal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk tertutup, maka akan terjadi kevakuman di bawah katup cuk. Hal ini akan mengakibatkan bahan bakar disalurkan ke primari low dan hight speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah distart :
Bila mesin distart, pada terminal ”L” timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi ”ON”. Akibatnya arus dari ignition swicth mengalir melewati choke relay menuju ke masa electric heat coil. Bila electric heat coil membara / panas maka bimetal element akan mengembang dan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari elctric heat coil, bila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100 derajat celcius).

CATATAN :
  1. PTC Thermistor = Positive Temperature Coeficient Thermistor. Sifat dari PTC adalah bila temperatur naik, maka harga tahanannya naik.
  2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan, campuran akan kaya, hal ini akan menyebabkan putaran mesin menjadi kasar. Pada kondisi seperti ini pemakaian bahan bakar menjadi boros.
  FAST IDLE MECHANISM
Untuk menghidupkan mesin pada saat temperatur rendah, sangat diperlukan campuran yang kaya, akan tetapi untuk mendapatkan putaran idling yang baik pada saat temperatur rendah maka putaran idling perlu dinaikkan. Untuk ini fast idle mechanism ditambahkan pada karburator untuk membuka k
atup throtle valve agar putaran mesin bertambah.
Sistem Kerja EFI

Dasar Sistem Operasi EFI
Berikut ini akan kita coba untuk memberikan penjelasan tahapan  dasar dari sistem EFI (Electronik Fuel Injection) untuk dapat bekerja secara normal.
1.    Udara masuk dari intake manifold, dimana didalam intake manifold terdapat air flow meter yang mengukur besaran dari udara masuk, disini udara di mix (dicampur) dengan bahan bakar yang
     disemprotkan fuel injector.
2.    Fuel injector diletakkan berjajar dekat pada katup intake (masuk) untuk mempercepat masuk kedalam ruang bakar. Fuel injector bekerja dengan electrical solenoid (lilitan kawat) yang operasinya dikontrol leawat ECU.
3.    ECU memberikan denyutan (pulse) pada fuel injector seperti saklar on-Off, dimana mematikan ground untuk mendapatkan denyutannya.
4.    Ketika injector pada keadaan on (hidup), injector dalam keadaan open (terbuka), semprotan bahan bakar yang teratomizasi disemrotkankan dibalik dari katup masuk.
5.    Ketika bahan bakar disemrotkan pada intake manifold ini, bahan bakar dicampur dengan udara yang masuk bergantung pada tekanan yang terbentuk selama bukaan throotle valve, perbandingan yang ideal campuran ini adalah 14:7:1, sesuai dengan perbandingan stokimometri.
6.    ECU menentukan banyaknya injeksi bergantung pada  pengukuran udara masuk dan rpm mesin.
7.    Bergantung pada kondisi operasi mesin, maka semprotan bahan bakar bervariasi hal ini dihitung oleh ECU lewat sensor sensor yang ada, antara lain temperatur mesin, rpm mesin, sudut bukaan throttle, sensor oxygen pada gas buang, hal ini membuat ECU menghitung besaran semprotan dari fuel injection.
Bagaimana EFI bekerja :
Efi bekerja dengan beberapa prinsip utama, system Electronic Fuel Injections dibagi menjadi tiga macam system utama: 
1. Sistem saluran bahan bakar.
2. Sistem udara masuk
3. System kontrol Elektronik
Berikut akan dijelaskan satu persatu mengenai bagian utama dalam EFI
Sistem Saluran Bahan Bakar
·      Sistem saluran bahan bakar, terdiri dari tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, pipa saluran bahan bakar, pressure regulator,pipa (selang) balik.
·      Bahan bakar menuju ke injektor ditekan menggunakan pompa bahan bakar. Pompa bahan bakar diletakkan dekat dengan tangki bahan bakar, sedangkan kontoran-kotoran yang ada pada bahan bakar disaring dengan menggunakan filter yang sangat presisi, hal ini dimaksudkan agar tidak menyumbat injektor.
·      Tekanan bahan bakar, diusahakan selalu konstan, untuk melakukan ini digunakan alat pressure regulator, jika tekanan berlebih akan berbalik menuju tangki lagi lewat selang balik.

 System Udara Masuk
  • Sistem udara masuk terdiri dari saringan udara, pengukur aliran udara, katup throttle, chamber udara masuk, intake manifold runner, dan katup masuk.
  • Ketika katup throttle dibuka, udara mengalir melalui saringan udara, udara masuk tergantung dari besarnya bukaan masuk throtlle, semakin besar bukaan, aliran udara semakin besar.
  • Pada mesin toyota mempunyai dua metode untuk menghitung volume udara masuk, yaitu L type EFI dimana tipe ini akan menghitung langsung volume udara masuk, kedua D EFI dimana penghitungannya menggunakan tekanan di intake manifold.

 Sistem Kontrol Elektronik
·      Sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sistem kontrol, yaitu ECU (electronic control unit), Injector dan pengkabelan yang terkait.
·      Fungsi dari ECU sendiri untuk menentukan berapa jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan mengacu dari penghitungan sensor-sensor yang berada pada mesin.
·      ECU menghidupkan setiap injektor bergantung pada pulsa yang dikirim dari sensor crankshaft.

 Sistem Bahan Bakar Motor Diesel
Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang terdapat pada bahan bakar terpisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar.
Injection pump assembly (rakitan pompa injeksi) terdiri dari injection pump, governor, timer dan feed pump. Ada dua tipe pompa injeksi : tipe distributor dan tipe in – line. Dengan digerakkan oleh mesin, pompa injeksi menekan bahan bakar dan mengalirkannya melalui delivery line ke injection nozzle dan selanjutnya diinjeksikan ke dalam silinder menurut urutan pengapian.
Filter Bahan Bakar Dan Water Sedimenter
· Filter bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung dengan priming pump dan water sedimenter. Priming pump adalah bagian manual yang berisi piston gerak lurus untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar dan biasanya dilengkapi dengan pengunci agar tidak bekerja selama motor hidup.
· Water sedimenter memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu, magnet yang ada di dalam pelampung akan menutup read switch, dan menyalakn lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air telah terkumpul pada water sedimenter. Sedimenter mempunyai kran dibawahnya, air dapat dikeluarkan dengan membuka kran dan menggerakkan priming pump.
· Pompa injeksi tipe in – line menggunakan filter dengan elemen kertas. Pada bagian atas body filter terdapat sumbat ventilasi udara yang dipergunakan untuk mengeluarkan udara yang mungkin dapat tercampur dengan bahan bakar. Pada saat sumbat ventilasi udara dilonggarkan, gerakan priming pump akan mengeluarkan udara dari sistem bahan bakar. Priming pump pada pompa injeksi tipe in – line merupakan satu unit bersama feed pump yang dipasangkan pada bodi pompa injeksi. Water sedimenter yang digunakan tipenya sama dengan pada tipe distributor. Biasanya dipasangkan terpisah dari saringan bahan bakar.
Pompa Priming
Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).
Cara kerjanya sebagai berikut:
  • Saat pump handle ditekan
Diafragma bergerak ke bawah menyebabkan outlet check valve terbuka dan bahan bakar mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama inlet check valve tertutupmencegah bahan bakar mengalir kembali.

·                               Saat pump handle dilepas
Tegangan pegas mengembalikan diafragma ke posisi semula dan menimbulkan kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk ke ruang pompa. Pada saat ini outlet valve tertutup.

Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)

Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke pompa injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.
Cara kerjanya sebagai berikut:
·                               Saat Penghisapan
Saat camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), piston (4) mendorong pushrod (3) kebawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pressure chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar.



·       Saat Pengeluaran
 Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan push rod. Piston menekan bahan bakar di dalam pressure chamber, membuka outlet valve dan bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan. 
  • Saat Tekanan Tertinggi
Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber (9) yang terletak di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2 kg/cm2 maka tegangan piston spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston. Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.


 Pompa Injeksi
·                          Pompa Injeksi Tipe Distributor

Bahan bakar dibersihkan oleh filter dan water sedimenter dan ditekan oleh feed pump tipe vane yang mempunyai 4 vane. Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar karena bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger spring dan lain-lain. Gerakan plunger menyebabkan naiknya tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar melalui delivery valve ke injektion nozzle. Mechanical gavernor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan oleh nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga mengubah saat akhir langkah efektif plunger. Pressure timer berfungsi untuk memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan cara mengubah posisi tappet roller. Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam pompa.
·                          Pompa Injeksi Tipe in-Line

Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve. Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa injeksi dan menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan bakar dan camshaft oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle dengan menggeser control rack. Gavernor terdiri atas dua tipe yaitu: mechanical gavernor dan combined gavernor (mechanical and pneumatic gavernor). Timing injeksi bahan bakar diatur oleh Automatic centrifugal timer. Timer mengatur putaran camshaft.

 Injection Nozzle
 Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle berfungsi untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40 in). Karena itu, kedua komponen itu dalam proses penggantiannya harus secara bersama-sama.
Cara kerjanya sebagai berikut :
· Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak (oil passage) pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.




·                          Penginjeksian Bahan Bakar
Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong ke atas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar.

·                          Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula (menutup saluran bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle body, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.

 Busi Pemanas
Bila mesin diesel dihidupkan dalam keadaan dingin, ruang bakarnya masih dalam keadaan dingin dan tekanan udara kadang-kadang panasnya kurang untuk membakar bahan bakar sehingga mesin sukar dihidupkan. Problem ini sering terjadi pada mesin-mesin diesel yang dilengkapi dengan ruang tambahan (auxiliary chamber), hal ini disebabkab luas areal ruang bakar yang besar. Dengan alasan ini, diperlukan busi pijar pada ruang bakar mesin diesel tipe ruang tambahan. Arus listrik dialirkan ke busi pijar sebelum dan selama mesin dihidupkan untuk memanaskan ruang bakar, dengan demikian dapat diatur temperatur udara yang dikompresikan pada tingkat yang cukup tinggi. Sebagian besar sistem injeksi langsung tidak mempunyai busi pijar, disebabkan mempunyai luas permukaan yang kecil dan sedikit sekali panas yang hilang. Di areal yang dingin, temperatur udara luar kadang-kadang sangat rendah dan mesin sukar dihidupkan. Dengan alasan ini, pada beberapa mesin diesel dilengkapi dengan intake air heater yang berfungsi untuk menaikkan temperatur udara masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar