Halaman

Selasa, 06 Januari 2015

Aku dan Kegagalanku


Diriku, seorang hina yang penuh noda
Dengan harapan meninggi menggunung
Tanpa upaya terus ku mengharap
Berharap keajaiban yang tak mungkin

Turuti nafsu hancurkan dunia
Ingkari janji adalah biasa
Minim produktifitas minim aktivitas
Rasa malas terus mengupas
Hingga habis tulang sendiku

Saat kini kusadari
Semakin jauh diriku
Dari bayang indah masalalu
Diripun semakin senja
Waktupun semakin mengerucut

Kini 22 tahun usiaku
Tanpa prestasi penghibur diri
Serpihan masalalu menyayat hati
Hilang kepercayaan hilang pertemanan
Ego diri hancurkan semua

Kini 22 tahun usiaku
Tanpa sesuatu yang bisa kubanggakan
Amanah yang banyak kutinggalkan
Jiwa yang kuhancurkan
Teman yang telah kubuang

Kini ku tinggal sendiri
Berjuang keluar dari kubangan ini
Dengan sisa tenaga yang tersisa
Kumulai hidupku secara perlahan

Berusaha tinggalkan masalalu
Ingin lupakan semua masalalu
Kini kumelangkah kedepan
Kedepan dan terus kedepan
Tiada pernah aku mundur lagi

Dengan tenagaku yang mendekati penghabisan
Ku terus bergerak secara perlahan
Bergerak terus kedepan
Perbaiki masalalu yang suram

Tak terhingga kegagalanku masalalu
Ketika kumulai bangkit
Aku tertarik kembali kebelakang
Kembali mengulang masa yang suram

Kini dengan tenaga yang tersisa
Beserta pengalaman pahit yang yang menyerta
Aku mulai hidupku dari awal
Aku takan pernah mundur lagi

Aku akan mengejar dirimu
Yang kini jauh meninggalkanku
Secara perlahan kubangun tekadku
Suatu saat aku akan melebihi dirimu
Inilah sumpahku, Aku akan terus maju
Hingga aku bisa didepanmu
Dalam hidup penuh kemuliaan
Tunggu kejutan dariku

Malang, 6 januari 2015

Nb: Bukan seberapa besar impian, tapi seberapa besar kita untuk mewujudkannya itulah yang terpenting!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar